BAGAIMANA MENGALAHKAN STRESS???
14.54.00 | Author: IEWE2804

STRESS!!!

Kata ini menjadi kata yang paling sering saya denger akhir-akhir ini. Semakin terus mendalamnya krisis perekonomian dunia, yang pada akhirnya menjangkau krisis perekonomian rumahtangga kita. 

Sering sekali di kantor saya mendengar Boss mengatakan "STRESS" karena melihat penjualan yang semakin lama bukan semakin tinggi tapi malah semakin rendah, semakin banyak customer yang meminta pengiriman untuk di postponed atau bahkan malah tak sedikit pula yang membatalkan permintaan mereka. Yah mungkin memang sudah sepantasnyalah beliau STRESS memikirkan hal ini ... 

Di luar kantor pun tak jarang kita dengar kata-kata ini, para pedagang keliling yang mengatakan "STRESS" lantaran mencari minyak tanah atau elpiji yang sangat amat susah, belum lagi harga-harga barang-barang yang masih tinggi walaupun pemerintah kita sudah menurunkan harga BBM.

Didalam rumah? Saya justru lebih sering mendengarnya, Istri yang bilang "STRESS" karena jatah bulanan yang terpaksa harus dikurangi (karena lemburan saya sedikit), anak-anak yang "STRESS" karena tugas-tugas sekolah yang semakin menumpuk dan susah untuk di kerjain....

Yah, demikianlah fenomena yang ada ... "STRESS" melanda siapa saja, mulai dari anak-anak, pemuda. mulai dari pedagang kaki lima, pengusaha bahkan pemerintah pun "STRESS"....

Lalu muncul pertanyaan di benak saya "Bagaimana cara saya mengalahkan STRESS?".  karena untuk menghindari nya itu mustahil. Dimanapun, kapanpun dan apapun yang saya kerjakan, pasti saya akan mengalami "STRESS".  

Pada akhirnya saya menemukan jawabannya, antara lain : 

Pertama,  Ingat kepada Allah Tuhan Semesta Alam maka kita akan mengalahkan belitan STRESS

Pada saat Sholat Jumat, saya mendengarkan Khotib berkhutbah mengatakan bahwa barang siapa yang selalu mengingat Allah, maka dia akan di berikan ketenangan hati dan pikiran, bila hati dan pikiran senantiasa tenang, maka kita akan terhindar dari "STRESS". Tapi apakah hanya dengan berdzikir, contoh mengucap "Laa Ila ha Illallaah" bisa langsung menghilangkan STRESS? Tentu saja tidak semudah itu, kita harus membiasakan diri dengan berdzikir yang langsung terhubung dengan hati, jadi lidah kita mengucapkan dzikir yang langsung di ikuti oleh hati kita sehingga kita akan merasa Allah ada senantiasa bersama kita. Jika kita sudah bisa merasakan hal ini, maka niscaya "STRESS" akan menjauhi hidup kita... Mari senantiasa membisakan lidah dan hati kita untuk berdzikir, agar supaya kita senantiasa di beri ketenangan. Amin.

Kedua, cara mengalahkan "STRESS" adalah dengan menghadapi masalah yang membuatnya, bukan menghindarinya.

Seorang teman saya memforward email yang berisi Tips untuk menjalani hidup, kalo ga salah dari "Mario Teguh". Pada hari itu, tips nya seperti ini

"Kekuatan terbesar yang mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat.
Anda akan menjadi lebih damai bila yang Anda pikirkan adalah jalan keluar dari masalah itu."

Awalnya saya juga kurang bisa mengerti makna dari kalimat tersebut, tapi setelah berulang kali saya membacanya, saya sedikit mengerti makna dari kalimat tersebut. Yang kurang lebihnya adalah sebagai berikut bahwasanya kita tidak akan pernah bisa menghindar dari yang namanya "STRESS". Walaupun pada suatu saat memang kita bisa menghindarinya, pasti pada saat yang lain kita akan menemui nya kembali, lalu apakah kita akan selamanya menghindar? pepatah bilang, sepandai pandainya tupai melompat, pasti jatuh juga. Bisa disimpulkan bhwa kita tidak akan bisa menghindar untuk selamanya. Yang harus kita lakukan adalah dengan memikirkan akar permasalahan yang membuat kita "STRESS", lalu kita pikirkan cara untuk menghilangkan masalah ini dari kehidupan kita. meskipun akan terasa berat dan bahkan tak jarang kita akan mengalami kegagalan, tapi ini adalah cara yang lebih baik untuk menghadapi sumber masalah. Sehingga di kemudian hari, kita tidak akan menemui "STRESS" karena di akibatkan masalah yang sama. 



Bayangkan seorang pengusaha jenius sekaliber Schultz (ia baru dijuluki pengusaha jenius setelah sukses, tetapi saat pertama kali menawarkan ide bisnis menjual segelas kopi seharga puluhan ribu rupiah, ia diteriakin GILA dan ditolak ratusan orang). Ia mampu mengubah produk komoditas murah (kopi) menjadi produk eksklusif(customer-experience) berharga luar biasa mahal. Ia pandai pula mendapatkan dana segar nan murah melalui GO PUBLIC. Ia pandai pula memanfaatkan media sebagai "public relation" untuk mempromosikan Starbucks. Ia pandai pula membangun partnership dgn perusahaan global seperti Pepsi, dst.

Hasilnya LUAR BIASA. Dengan kekuatan "KONSEP DUPLIKASI", kedai kopi pertama yang dibangun Schultz tahun 1985, menjelma menjadi lebih dari 10,000 toko di tahun 2006, tersebar di seluruh dunia. Dan terus berlipat GANDA setiap tahun sampai sekarang.... .

Schultz lalu memutuskan untuk PENSIUN. Di tahun 2000, ia menggaji seorang "mandor" utk mengurus jaringan Starbucks nya di seluruh dunia. Tentu saja sang mandor disebut dengan istilah keren "CEO" bernama Orin C. Smith.


Baik sang TUKANG BECAK (di postingan saya sebelumnya) maupun SCHULTZ sama2 mencapai "financial freedom". Yang satu pencapaiannya hanya kelas regional, yang satu lagi kelas dunia...... Sedangkan milyaran penduduk dunia tidak pernah mencapai "financial freedom" walaupun hanya di kelas regional saja....

==================

Bila sang TUKANG BECAK tamatan SD mampu melakukannya, seorang tamatan S1 secara logika pasti bisa melakukannya dengan hasil 3 kali lipat lebih banyak (SD ke S1 kan ada 3 tahap, yakni SMP, SMU, baru Universitas). 

Mari kita ambil hikmahnya. Seandainya salah satu dari kita bisa memanfaatkan hikmah tsb dgn TAKE ACTION, semoga financial freedom bisa tercapai dalam 5 tahun mendatang... .
===dari beberapa sumber===
FINANCIAL FREEDOM ALA TUKANG BECAK
16.51.00 | Author: IEWE2804

Saya mendapat email dari seorang teman yang entah darimana sumbernya, tapi ceritanya sangat bermanfaat untuk kita renungi dan bahkan kita ikuti... itu menurut saya... singkat kata ceritanya seperti berikut:

TUKANG BECAK tamatan SD yang sudah mencapai "financial freedom" setelahbekerja hanya lebih kurang 5 tahun saja, dgn "passive income" Rp.9 juta/bulan!!!

Becak ke-1 :
==> Seorang tukang becak memiliki becak motor dengan penghasilan bersih Rp.60,000/hari (bekerja dari pagi hingga larut malam). Biaya hidupnya sekitarRp.30,000/hari. Lalu ia berjuang utk konsisten menabung Rp.30,000/hari.Dalam tempo 400 hari, ia mampu membeli becak kedua yang harganya Rp.12juta/unit.

Becak Ke-2 :
==> Ia sewakan becak keduanya dengan tarif Rp. 30,000/hari. Sementara ia tetap menarik becak pertamanya. Sekarang ia bisa menabung Rp 60,000/hari.Dalam tempo 200 hari, ia mampu membeli becak ketiga.

Becak Ke-3 :
==> Ia sewakan becak ketiganya, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.90,000/hari. Dalam tempo 134 hari, ia membeli becak ke-4.

Becak Ke-4 : 
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.120,000/hari. Dalam tempo 100 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-5 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 150,000/hari. Dalam tempo 80 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-6 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 180,000/hari. Dalam tempo 67 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-7 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 210,000/hari. Dalam tempo 57 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-8 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 240,000/hari. Dalam tempo 50 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-9 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 270,000/hari. Dalam tempo 45 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-10 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 300,000/hari. Dalam tempo 40 hari, ia membeli becak baru lagi.

Setelah becak ke-10, ia berhenti menarik becak. Ia sewakan becak pertamanya ke orang lain. Ia lalu menggaji seorang "mandor" untuk mengurusi ke-10 becak- nya. Ia PENSIUN. Kini ia menikmati penghasilan Rp. 300,000/hari, atau Rp. 9 juta/bulan (sebelum potong gaji sang mandor). Jika ditotal semua usahanya tsb hanya dicapai dalam tempo 3,2 TAHUN SAJA.

===================

Tentu saja ini cuma sebuah ilustrasi, dengan menarik garis lurus dari sebuah bisnis. Katakanlah dalam tempo 10 tahun (bukan 3,2 tahun seperti dalam ilustrasi), sang TUKANG BECAK mampu mencapainya. Ini LOGIS, dan bisa terjadi.
Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang seperti itu? Mungkin 1 banding 10 juta. Tetapi ADA.
Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang menjadi tukang becak seumur hidupnya dan terus hidup susah? Buanyyaaak sekali.

=====================

Sekarang bandingkan dengan banyak profesional tamatan S1 ataupun S2, atau bandingkan dengan para pengusaha yang masih harus bergelut dengan kesibukan mencari nafkah setiap hari. Kontras sekali bukan....

THINK OUT OF THE BOX.

Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi. Kunci kesuksesannya terletak pada "duplikasi". Ini rahasianya : 
"Jalankan bisnis yang mudah diduplikasikan, dan tidak perlu keterlibatan kita
secara penuh dalam bisnis tsb."
Contoh : Ikuti bisnis franchise yang berpotensi, beli asset lalu sewakan asset tsb, dst.

KUNCI UTAMA LAINNYA adalah :
Hidup hemat pada awalnya untuk menabung, uang tabungan di-investasikan untuk menghasilkan uang, lakukan terus berulang2, setelah penghasilannya sudah cukup besar, barulah hidup bersenang2.
 
Kita hanya diajari oleh guru di sekolah tentang teori2 Albert Eintein seperti rumus kekuatan bom atom spt "E=MC2", dst. Tetapi tidak diajarkan bahwa "kekuatan duplikasi" juga dikagumi oleh Albert Eintein, ilmuwan paling cemerlang abad 20, ia mengatakan "Kekuatan duplikasi adalah keajaiban dunia ke delapan."


SILENCE IS NOT ALWAYS GOLDEN
16.04.00 | Author: IEWE2804
Tidak semua diam adalah emas.

Telah lama kita mendengar ungkapan bahwa diam itu emas. Diam dan keheningan itu adalah peng-indah pembicaraan, dan diam pada saat yang tepat justru membuat seseorang berbicara lebih fasih daripada mereka yang melulu berbicara.

Tetapi tidak semua diam dan keheningan adalah emas.
Pada banyak kesempatan, diam itu justru menjadi sebab dari masalah-masalah besar, dan menjadi pemberi ijin bagi keberlanjutan dari keburukan dan kejahatan.

Diam adalah sebuah bentuk persetujuan; sehingga seseorang yang diam dihadapan kesalahan dan kejahatan -telah sebetulnya sama dengan menyetujui terjadinya kesalahan dan tidak menolak dilaksanakannya kejahatan.

Bila kita dinilai dari apa yang kita katakan, mohon Anda sadari bahwa kita juga dinilai dari apa yang kita diamkan.

Maka terhadap apakah Anda diam?

Keheningan bukanlah sebuah pelajaran. Yang Anda dengar dalam keheningan itu lah -yang menjadi pelajaran keemasan.

Keheningan bukan lah hanya tidak adanya suara. Keheningan adalah tempat kembali bagi pribadi-pribadi yang berupaya mengerti, karena dalam relung-relung keheningan yang damai itu lah-tergemakan suara-suara yang tak terdengar oleh telinga.

Tetapi kita tidak dapat hidup sepenuhnya hanya dalam keheningan. Bahkan mereka yang menemukan kedamaian dan pengertian dalam keheningan -akhirnya akan terpaksa meninggalkan dunia senyap itu-karena setelah beberapa saat, pengertian yang terdengar dalam keheningan itu akan tumbuh menjadi bentuk kebisingan yang memekakkan telinga hati.

Setelah Anda mengerti -keheningan akan mengusir Anda keluar, agar Anda sibuk bergaul dalam kehidupan ramah yang saling menguntungkan dengan orang lain, karena sebetulnya untuk itu lah pengertian itu diberikan kepada Anda.

Diam adalah bahasa yang sering disalah-artikan.

Bagi mereka yang tidak memiliki sesuatu yang bernilai untuk dikatakan, diam adalah penyelamat yang baik. Tetapi, di hadapan mereka yang menikmati kemenangan atas kelemahan orang lain-diam adalah tanda kebodohan yang bisa diambil keuntungan darinya.

Maka meskipun diam itu emas, berhati-hatilah dalam memilih kepada siapa Anda diam, tentang hal apa Anda diam, kapan saat Anda diam, dan cara yang Anda gunakan untuk diam.

Bila penguasaan bahasa Anda dinilai dari kefasihan Anda dalam menggunakan kata-kata dan tata olah bicara, mohon Anda ingat bahwa Anda juga dinilai dari kefasihan Anda dalam menggunakan tidak adanya kata. Dengannya, hanya diam saja -tidak cukup untuk mencapai kualitas keemasan pribadi kita.

Fasih berbicara adalah juga fasih untuk tidak berbicara.

Keheningan sering memperbesar penderitaan karena kecenderungannya untuk mengulangi kejadian.

Perhatikanlah, orang sering merasa tersinggung-tidak pada saat dia mendengar perkataan yang merendahkan; tetapi lama setelah keheningan mengulangi kata-kata itu berkali-kali dalam kesendiriannya.Perhatikanlah juga,bagaimana dia menjadi semakin bersedih, setelah dia memutar ulang cerita ketidak-beruntungan hidupnya.

Maka, apakah kira-kira nama dari tempat sampai-bagi dia yang menemukan kesenangan dalam mengulangi cerita kesulitan dan kegagalannya?

Lalu, perhatikanlah bagaimana seorang yang lain -menjadi congkak karena senang memutar ulang saat-saat pendek di mana dia menang dan dipuji-puji oleh orang lain.

Itu adalah alasan mengapa kita sering menemukan orang-orang kecil dengan kesombongan besar.

Padahal, seseorang yang telah mencapai kebesaran -justru merasa paling takut untuk berada lagi dalam kegembi raan yang menyertai keberhasilannya dulu; karena, kegembiraan dari hasil pengu langan seperti itu -mudah tumbuh menjadi kebanggaan, dan yang kemudian beralih wajah menjadi kesombongan.

Karena dia mengerti bahwa tidak ada keberhasilan kecuali yang Diijinkan -sebagai gantinya dia memilih untuk mengulangi rasa bersyukur yang menghampirinya bersamaan dengan kedatangan keberhasilan.

Dengan demikian, kehati-hatian dalam mengijinkan apa yang boleh diulangi dalam keheningan -adalah kunci menuju kekuatan hati.

Bagi hati yang mencari, keheningan adalah tempat untuk menemukan.
Bagi yang sudah menemukan, nilai dari pengertian itu hanya sebanding dengan keikhlasannya untuk menerima.
Dan bagi yang sudah menerima, nilai dari penerimaannya bergantung pada nilai yang bisa dibangunnya untuk orang lain -dari pengertian itu.
Maka diam -dan keheningan, hanya bernilai bagi yang merindukan nilai.


=== dari beberapa sumber ===



JANGAN JALANI HIDUP SENDIRIAN
10.27.00 | Author: IEWE2804
Sudah hampir tengah malam. Alun-alun kota mulai sepi. Sepasang suami istri setengah baya itu mengemasi dagangannya. Sang istri membereskan piring, gelas dan perabot lain. Sedangkan si suami memasukkannya dalam gerobak. Sesaat mereka menghitung berapa laba yang masuk. Siapa pun tahu, penghasilan tak selalu datang seperti yang diharapkan. Terkadang hujan turun, terkadang petugas ketertiban menghalau, atau terkadang semuanya begitu menggembirakan. Manis dan asam memang bumbu penyedap sehari-hari. Yang pasti, esok, kehidupan sekali lagi harus dijalani. Mempunyai tekad keras serta berusaha tanpa menutupi muka seringkali tak cukup. 


Kita perlu sebuah kekuatan batin; yaitu, kemampuan untuk menerima segala sesuatu yang terjadi. Orang bilang, ini adalah sebuah keberserahan diri, sebuah tawakal, sebuah kepasrahan. Sepasang suami istri itu berjalan bergegas. Yang laki mendorong gerobak, yang perempuan terkantuk-kantuk duduk diatasnya. Keduanya berlalu menembus malam. Hidup memang bukan untuk dijalani sendiri. Tapi bersama teman, sahabat atau kekasih, hidup adalah untuk saling kuat-menguatkan, topang-menopang, serta kasih-mengasihi.  


Janganlah kita merasa sendiri dalam menjalani hidup ini. Kesendirian karena kita merasa mampu akan kemampuan kita dan tak perlu bantuan dari orang laen. Ataupun kesendirian karena kita merasa dikucilkan dan tak ada yang mau membantu kita. Perlu disadari bahwa kita tak akan pernah sendiri, di dunia ini ada orang tua kita yang selalu sabar memberi kasih sayangnya, ada istri kita yang senantiasa sabar memberikan kita semangat dan menghangatkan hati kita, ada anak-anak kita yang senantiasa menanti dan mengahrapkan bimbingan kita, ada sahabat dan teman kita yang selalu siap menyokong dan mendukung kita, dan yang terpenting ada Allah yang selalu mengawasi dan memberikan curahan nikmatnya yang tanpa batas jumlah dan masanya.  


Oleh karena itu, kita harus senantiasa memberikan yang terbaik dari diri kita untuk orang - orang yang senantiasa bersama kita dalam menjalani hidup kita ini. Semoga Allah senantiasa memberikan nikmatnya dan tidak membutakan hati kita untuk mensykurinya. Amin... 


===dari berbagai sumber===


HAL KECIL YG MENJENGKELKAN
13.16.00 | Author: IEWE2804
Setelah peristiwa 11 September, sebuah perusahaan mengundang karyawan dari perusahaan lain yang selamat, sedangkan sebagian besar meninggal saat terjadinya serangan atas WTC - untuk menceritakan pengalamannya.

Pada pertemuan pagi itu, pimpinan keamanan menceritakan kisah bagaimana mereka bisa selamat dan semua kisah itu adalah hanyalah mengenai HAL-HAL YANG KECIL :

- Kepala kemanan perusahaan selamat pada hari itu karena mengantar anaknya hari pertama masuk TK.

- Karyawan yang lain masih hidup karena hari itu adalah gilirannya membawa kue untuk murid di kelas anaknya.

- Seorang wanita terlambat datang karena alarm jamnya tidak berbunyi tepat waktu.

- Seorang karyawan terlambat karena terjebak di NJ Turnpike saat terjadi kecelakaan lalu lintas.

- Seorang karyawan menumpahkan makanan di bajunya sehingga perlu waktu untuk berganti pakaian.

- Seorang karyawan masuk ke dalam rumah kembali untuk menerima telpon yang berdering.

- Seorang karyawan mempunyai anak yang bermalas-malasan sehingga tidak bisa siap tepat waktu untuk berangkat bersama-sama.

- Seorang karyawan tidak memperoleh taxi.

Inilah yang menyebabkan mereka bisa tetap hidup sampai hari ini.

Sekarang, jika kita terjebak dalam kemacetan lalu lintas, ketinggalan lift, harus masuk ke rumah lagi untuk menjawab telpon, atau anak kita menagis dan merengek-rengek ... dan semua HAL KECIL yang mengganggu, sudah semestinyalah kita menerima nya dengan ikhlas dan sabar, karena inilah rencana Allah yang memang menginginkan kita untuk tetap berada disitu.

Jika suatu pagi saudara merasa semuanya terlihat sangat kacau, anak-anak lambat berpakaian, saudara tidak bisa menemukan kunci mobil, selalu sampai di perempatan saat lampu merah menyala; jangan terburu-buru marah atau frustrasi, karena Allah sedang bekerja untuk menjaga kehidupan anda!

Semoga Allah selalu memberi kita rencana-rencana yang indah yang memang tepat untuk kita saat ini, karena Allah adalah Maha Mengetahui.... Dan marilah kita selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah kepada kita dan menjalani takdir kita dengan Ikhlas, tanpa mengeluh....

==dari beberapa sumber==

KRISIS GLOBAL, APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?
16.24.00 | Author: IEWE2804

Tahun 2009 terus berjalan dengan bayang-bayang krisis global yang berkepanjangan. Setiap saat kita hendak berangkat kerja, kita selalu dibayangi ketakutan, kekhawatiran dan kegalauan tentang  "kapan perusahaan kita akan terus beroperasi?", "kapan kita akan dirumahkan atau bahkan mungkin kita akan di PHK?"...

Pertanyaan-pertanyaan inilah yang terus membayang dan menghantui kita, lalu apa yang sebaiknya kita lakukan untuk menghadapi kekhawatiran kita ini? Satu hal yang pasti dan harus kita lakukan adalah dengan mngerahkan segenap pikiran dan kemampuan kita untuk perusahaan tempat kita bekerja dengan tujuan agar perusahaan kita tetap exist.

Selain itu seperti yang kita tahu, dalam masa-masa reses ini sudah bisa dipastikan aktifitas pekerjaan kita berkurang, kita menjadi punya banyak waktu luang. Beberapa di antara kita mungkin mengisinya dengan berasyik-asyikan, bercengkerama, ngobrol ngalor ngidul... yah yang intinya tidak cukup bermanfaat bagi kita. 

Sekedar sharing berikut advise dari seorang rekan saya untuk mengisi waktu senggang ini menjadi lebih bermanfaat. Dia mengucapkan "Let Sharpen Our Weapon to Survive in This Global Crisis". Apa itu weapon atau sejata kita untuk menghadapi krisis?. Senjata kita tak lain adalah "knowledge, skill, know-how etc" yang membedakan kita dengan yang lain. ita tidak perlu khawatir dengan adanya berita-berita akan semakin parahnya perekonomian dunia. Selama kita mempunyai senjata tersebut, kita pasti bisa melalui masa krisis ini tanpa adanya kesulitan yang berarti.

Untuk itu dalam masa resesi "rest for economy" mari kita mempertajam senjata kita dengan memanfaatkan waktu luang kita dengan sebaik-baiknya. 

TAHUN BARU 2009
10.51.00 | Author: LANO

Tahun 2008 telah lewat, kini membentang lembaran baru Tahun 2009 yang harus kita isi satu persatu. Tahun 2008 merupakan tahun yang sulit bagi semua orang, dimana kondisi perekonomian dunia sangat sulit untuk di prediksikan. Mulai dari harga minyak yang mencapai rekor teringgi tapi hanya dalam beberapa bulan kemudian mencapai rekor terendahnya. Kemudian robohnya raksasa perbankan dunia "Lehman Brothers" yang pada saat itu orang menganggap perusahaan ini adalah yang terbaik di dunia, di jalankan oleh orang-orang terbaik dan menjadi impian bagi setiap anak untuk bisa bekerja disana. Terakhir sebagai penutup di penghujung tahun, Israel kembali mengguncangkan dunia dengan melakukan serangan membabi buta ke Jalur Gaza, yang sampai saat ini serangan itu masih berlangsung. Meskipun seluruh dunia mengecam tindakan sporadis Israel, namun tidak ada satupun yang bisa mengentikannya. Bahkan "PBB" sekalipun. Sungguh tahun yang sulit bagi kita semua....

Kini kita harus memulai lembaran tahun 2009 dengan torehan kesulitan, penderitaan dari tahun 2008. meskipun sulit untuk mengawalinya kita harus terus berjuang dan tetap optimis bahwa kita akan dapat melalui tahun 2009 dengan lebih baik dari tahun 2008.

Seperti ungkapan dari seorang rekan saya mengenai tahun 2009 berapa waktu lalu

********************************************************

Dear My Friends,

A Happy New Year!!!

I wish you and your family happy and in success in 2009. And
also thank you very much for all of your supports in 2008.

Even though it is said that 2009 is very hard and tough
time, we should remember the saying below which was
expressed by Sir Winston Churchill.

"A pessimist sees the difficulty in every opportunity; an
optimist sees the opportunity in every difficulty"

With best regards,

**********************************************************

Ya, kita memang harus melihat tahun 2009 dengan optimis yang mudah-mudahan menghasilkan peluang-peluang baru bagi kita yang akan membuat kita terlepas dari himpitan kesulitan di tahun 2008. Sebagaiman ungkapan Bapak Presiden kita SBY "KITA BISA", kita bisa menghadapi krisis apapun yang terjadi, kita bisa melalui tahun demi tahun kedepan. Kita pasti bisa selama kita yakin kita bisa...

BUKAN SEKEDAR BERTAHAN, TETAPLAH TUMBUH
15.31.00 | Author: LANO
Apakah daya tahan itu? Daya tahan bukan sekedar kekuatan untuk bertahan ditengah kesulitan. Namun, menjaga agar tak kehilangan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang ketika situasi memungkinkan. Ini berarti bukan sekedar memupuk ketegaran dalam menghadapi apa yang sedang terjadi. Tapi tetap melihat masa depan tanpa kehabisan harapan dan peluang. Karena itu daya tahan adalah seni untuk tumbuh. Sedangkan daya tumbuh adalah seni menghadapi hidup. Kehilangan pertumbuhan sama dengan mandegnya kehidupan anda.

Biji rumput yang runtuh di gurun gersang takkan kehilangan daya tumbuhnya, meski ia terpendam berbulan-bulan jauh di dalam pasir panas. Dan, ketika rintik hujan pertama turun, seketika itu biji bergeliat merekah, menumbuhkan akar dan beranak-pinak. Demikian buah kelapa yang bertahan di tengah ombang-ambing gelombang samudera, tetap tak kehilangan daya tumbuhnya sesaat setelah menyentuh pantai harapan. Jangan hanya sekedar bertahan, asahlah agar anda tak kehilangan daya tumbuh; yaitu daya hidup anda yang sesungguhnya.

Dimasa sulit seperti sekarang ini karena adanya "Krisis Global", kita sebagai individu harus terus berjuang untuk tumbuh tidak hanya untuk bertahan.. meskipun memang tak mudah. 

CERMIN YANG TERLUPAKAN
11.33.00 | Author: LANO
Pada suatu ketika, sepasang suami istri, katakanlah nama mereka Smith, mengadakan 'garage sale' untuk menjual barang-barang bekas yang tidak mereka butuhkan lagi. Suami istri ini sudah setengah baya, dan anak-anak mereka telah meninggalkan rumah untuk hidup mandiri.

Sekarang waktunya untuk membenahi rumah, dan menjual barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi.

Saat mengumpulkan barang-barang yang akan dijual, mereka menemukan benda-benda yang sudah sedemikian lama tersimpan di gudang. Salah satu di antaranya adalah sebuah cermin yang mereka dapatkan sebagai hadiah pernikahan mereka, dua puluh tahun yang lampau.

Sejak pertama kali diperoleh, cermin itu sama sekali tidak pernah digunakan. Bingkainya yang berwarna biru aqua membuat cermin itu tampak buruk, dan tidak cocok untuk diletakkan di ruangan mana pun di rumah mereka. Namun karena tidak ingin menyakiti orang yang menghadiahkannya, cermin itu tidak mereka kembalikan. Demikianlah, cermin itu teronggok di loteng. Setelah dua puluh tahun berlalu, mereka berpikir orang yang memberikannya tentu sudah lupa dengan cermin itu. Maka mereka mengeluarkannya dari gudang, dan meletakkannya bersama dengan barang lain untuk dijual keesokan hari.

Garage sale mereka ternyata mendapat banyak peminat. Halaman rumah mereka penuh oleh orang-orang yang datang untuk melihat barang bekas yang mereka jual. Satu per satu barang bekas itu mulai terjual. Perabot rumah tangga, buku-buku, pakaian, alat berkebun, mainan anak-anak, bahkan radio tua yang sudah tidak berfungsi pun masih ada yang membeli.

Seorang lelaki menghampiri Mrs. Smith.
"Berapa harga cermin itu?" katanya sambil menunjuk cermin tak terpakai tadi. Mrs. Smith tercengang.
"Wah, saya sendiri tidak berharap akan menjual cermin itu. Apakah Anda sungguh ingin membelinya?" katanya.
"Ya, tentu saja. Kondisinya masih sangat bagus." jawab pria itu. Mrs. Smith tidak tahu berapa harga yang pantas untuk cermin jelek itu. Meskipun sangat mulus, namun baginya cermin itu tetaplah jelek dan tidak berharga.
Setelah berpikir sejenak, Mrs. Smith berkata, "Hmm ... anda bisa membeli cermin itu untuk satu dolar."

Dengan wajah berseri-seri, pria tadi mengeluarkan dompetnya, menarik selembar uang satu dolar dan memberikannya kepada Mrs. Smith.

"Terima kasih," kata Mrs. Smith, "Sekarang cermin itu jadi milik Anda. Apakah perlu dibungkus?"

"Oh, jika boleh, saya ingin memeriksanya sebelum saya bawa pulang." jawab si pembeli.

Mrs. Smith memberikan ijinnya, dan pria itu bergegas mengambil cerminnya dan meletakkannya di atas meja di depan Mrs. Smith. Dia mulai mengupas pinggiran bingkai cermin itu. Dengan satu tarikan dia melepaskan lapisan pelindungnya dan muncullah warna keemasan dari baliknya.

Bingkai cermin itu ternyata bercat emas yang sangat indah, dan warna biru aqua yang selama ini menutupinya hanyalah warna dari lapisan pelindung bingkai itu!

"Ya, tepat seperti yang saya duga! Terima kasih!" sorak pria itu dengan gembira. Mrs. Smith tidak bisa berkata-kata menyaksikan cermin indah itu dibawa pergi oleh pemilik barunya, untuk mendapatkan tempat yang lebih pantas daripada loteng rumah yang sempit dan berdebu.

Kisah ini menggambarkan bagaimana kita melihat hidup kita. Terkadang kita merasa hidup kita membosankan, tidak seindah yang kita inginkan. Kita melihat hidup kita berupa rangkaian rutinitas yang harus kita jalani. Bangun pagi, pergi bekerja, pulang sore, tidur, bangun pagi, pegi bekerja, pulang sore, tidur. Itu saja yang kita jalani setiap hari.

Sama halnya dengan Mr. dan Mrs. Smith yang hanya melihat plastik pelapis dari bingkai cermin mereka, sehingga mereka merasa cermin itu jelek dan tidak cocok digantung di dinding. Padahal dibalik lapisan itu, ada warna emas yang indah.

Padahal di balik rutinitas hidup kita, ada banyak hal yang dapat memperkaya hidup kita.

Setiap saat yang kita lewati, hanya bisa kita alami satu kali seumur hidup kita. Setiap detik yang kita jalani, hanya berlaku satu kali dalam hidup kita. Setiap detik adalah pemberian baru dari Tuhan untuk kita.
Akankah kita menyia-nyiakannya dengan terpaku pada rutinitas?
Akankah kita membiarkan waktu berlalu dengan merasa hidup kita tidak seperti yang kita inginkan?

Setelah dua puluh tahun, dan setelah terlambat, barulah Mrs. Smith menyadari nilai sesungguhnya dari cermin tersebut. Inginkah kita menyadari keindahan hidup kita setelah segalanya terlambat? Tentu tidak.

Sebab itu, marilah kita mulai mengikis pandangan kita bahwa hidup hanyalah rutinitas belaka. Mari kita mulai mengelupas rutinitas tersebut dan menemukan nilai sesungguhnya dari hidup kita.

Marilah kita mulai menjelajah hidup kita, menemukan hal-hal baru, belajar lebih banyak, mengenal orang lebih baik.
Mari kita melakukan sesuatu yang baru.
Mari kita membuat perbedaan!