MENIKMATI KEBOSANAN
18.53.00 | Author: HAEDAR SALMAN
Ini sebuah cerita ringan tentang kebosanan yang saya kutip dari email teman saya.

Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.

Tamu: "Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"

Pak Tua: "Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."

Tamu: "Kenapa kita merasa bosan?"

Pak Tua: "Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."

Tamu: "Bagaimana menghilangkan kebosanan?"

Pak Tua: "Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya."

Tamu: "Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"

Pak Tua: "Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"

Tamu: "Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua."

Pak Tua: "Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang."

Tamu: "Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?"

Pak Tua: "Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan
tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya."

Lalu Tamu itu pun pergi.

Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.

Tamu: "Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?"

Pak Tua: "Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan."

Tamu: "Contohnya?"

Pak Tua: "Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu."

Lalu Tamu itu pun pergi.

Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.

Tamu: "Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaiban pun terjadi. Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah
saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?"

Sambil tersenyum Pak Tua berkata: "Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil
agar pikiranmu menjadi ceria. Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria."

Untuk itu marilah kita senantiasa selalu berpikir yang menyenangkan, selalu berpikir tentang hal baru, tentang kebaikan sehingga hati kita tidak akan merasa bosan.

AKHIRNYA YANG DITUNGGU DATANG JUGA
08.17.00 | Author: HAEDAR SALMAN

Ya... setelah beberapa bulan lamanya menunggu-nunggu, akhirnya datang juga. Tanggal 01 April kemaren akhirnya di umumkan juga hasil penilain (appraisal) kinerja setahun ini. Satu per satu karyawan di panggil masuk ke ruangan meeting oleh Dep Head masing-masing. 

Ada yang keluar ruangan dengan tertunduk lesu dan layu, mungkin di karenakan hasil appraisalnya masih banyak kekurangan sehingga tak begitu memuaskan. Atau mungkin dia merasa hasil usahanya untuk mendapatkan nilai yang baik dan kenaikan jabatan adalah sia sia belaka, tanpa hasil.

Ada juga yang keluar dengan wajah yang berapi-api, penuh dengan emosi yang amat sangat besar. Kenapa? Mungkin di karenakan dia merasa telah mengikuti semua kemauan atasan namun tidak ada penghargaan dari si Atasan tersebut. Dia telah memperjuangkan dengan segenap usaha dan peluh keringatnya, namun apa daya ... atasan lah yang menentukan. Rasa kecewa, marah dan terhina berkecamuk di otak dan pikirannya. 

Ada lagi yang keluar dengan wajah biasa biasa saja, tanpa expresi. Tak terlihat ada nya kekecewaan ataupun kebahagiaan. Kira-kira kenapa ya? Mungkin dia selama ini memang tidak pernah memikirkan apa itu appraisal. Jadi dia bekerja...  yah sesuai dengan yang dia bisa, tak pernah berharap untuk di hargai lebih pekerjaannya, apalagi berharap untuk mengejar kenaikan pangkat atau jabatan. Dengan tanpa expresi menunjukan betapa cueknya dia. Bahagiakah dia??? Hanya Allah swt dan dirinya sendiri nya lah yang tahu ..................

Nah yang ini mungkin yang jelas jelas paling bahagia, mereka keluar dengan wajah yang sangat berseri-seri, cerah dan makin bersemangat. Kebahagiaan  jelas terpancar dari expresi nya. Mungkin dia mendapat kan hasil penilaian sesua dengan yang di harapkannya, dan mendapat kenaikan pangkat ... Dalam dua hari ini bisa terlihat kinerjanya meningkat pesat mungkin karena di dorong oleh semangat atas kepuasan yang didapatkannya. Mudah-mudahan ini berlanjut selamanya... 

Dari sekian banyaknya expresi yang terpancar, hanya satu yang kita bisa simpulkan bahwa apa yang kita peroleh haruslah selalu kita syukuri. Amarah, Iri, Emosi dan Euforia kebahagiaan, janganlah terlalu lama disimpan. Hilangkan itu dan marilah kita mulai babak baru dengan terus berusaha dan jangan lupa untuk tawakal kepada Allah swt.... 

Semoga Allah swt selalu memberkan kita kepuasan batin dan kedamaian, sehingga kita bisa menjalani hidup dan bekerja dengan tenang dan hati yang gembira.... Amin