FINANCIAL FREEDOM ALA TUKANG BECAK
16.51.00 | Author: IEWE2804

Saya mendapat email dari seorang teman yang entah darimana sumbernya, tapi ceritanya sangat bermanfaat untuk kita renungi dan bahkan kita ikuti... itu menurut saya... singkat kata ceritanya seperti berikut:

TUKANG BECAK tamatan SD yang sudah mencapai "financial freedom" setelahbekerja hanya lebih kurang 5 tahun saja, dgn "passive income" Rp.9 juta/bulan!!!

Becak ke-1 :
==> Seorang tukang becak memiliki becak motor dengan penghasilan bersih Rp.60,000/hari (bekerja dari pagi hingga larut malam). Biaya hidupnya sekitarRp.30,000/hari. Lalu ia berjuang utk konsisten menabung Rp.30,000/hari.Dalam tempo 400 hari, ia mampu membeli becak kedua yang harganya Rp.12juta/unit.

Becak Ke-2 :
==> Ia sewakan becak keduanya dengan tarif Rp. 30,000/hari. Sementara ia tetap menarik becak pertamanya. Sekarang ia bisa menabung Rp 60,000/hari.Dalam tempo 200 hari, ia mampu membeli becak ketiga.

Becak Ke-3 :
==> Ia sewakan becak ketiganya, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.90,000/hari. Dalam tempo 134 hari, ia membeli becak ke-4.

Becak Ke-4 : 
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.120,000/hari. Dalam tempo 100 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-5 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 150,000/hari. Dalam tempo 80 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-6 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 180,000/hari. Dalam tempo 67 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-7 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 210,000/hari. Dalam tempo 57 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-8 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 240,000/hari. Dalam tempo 50 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-9 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 270,000/hari. Dalam tempo 45 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-10 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 300,000/hari. Dalam tempo 40 hari, ia membeli becak baru lagi.

Setelah becak ke-10, ia berhenti menarik becak. Ia sewakan becak pertamanya ke orang lain. Ia lalu menggaji seorang "mandor" untuk mengurusi ke-10 becak- nya. Ia PENSIUN. Kini ia menikmati penghasilan Rp. 300,000/hari, atau Rp. 9 juta/bulan (sebelum potong gaji sang mandor). Jika ditotal semua usahanya tsb hanya dicapai dalam tempo 3,2 TAHUN SAJA.

===================

Tentu saja ini cuma sebuah ilustrasi, dengan menarik garis lurus dari sebuah bisnis. Katakanlah dalam tempo 10 tahun (bukan 3,2 tahun seperti dalam ilustrasi), sang TUKANG BECAK mampu mencapainya. Ini LOGIS, dan bisa terjadi.
Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang seperti itu? Mungkin 1 banding 10 juta. Tetapi ADA.
Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang menjadi tukang becak seumur hidupnya dan terus hidup susah? Buanyyaaak sekali.

=====================

Sekarang bandingkan dengan banyak profesional tamatan S1 ataupun S2, atau bandingkan dengan para pengusaha yang masih harus bergelut dengan kesibukan mencari nafkah setiap hari. Kontras sekali bukan....

THINK OUT OF THE BOX.

Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi. Kunci kesuksesannya terletak pada "duplikasi". Ini rahasianya : 
"Jalankan bisnis yang mudah diduplikasikan, dan tidak perlu keterlibatan kita
secara penuh dalam bisnis tsb."
Contoh : Ikuti bisnis franchise yang berpotensi, beli asset lalu sewakan asset tsb, dst.

KUNCI UTAMA LAINNYA adalah :
Hidup hemat pada awalnya untuk menabung, uang tabungan di-investasikan untuk menghasilkan uang, lakukan terus berulang2, setelah penghasilannya sudah cukup besar, barulah hidup bersenang2.
 
Kita hanya diajari oleh guru di sekolah tentang teori2 Albert Eintein seperti rumus kekuatan bom atom spt "E=MC2", dst. Tetapi tidak diajarkan bahwa "kekuatan duplikasi" juga dikagumi oleh Albert Eintein, ilmuwan paling cemerlang abad 20, ia mengatakan "Kekuatan duplikasi adalah keajaiban dunia ke delapan."


This entry was posted on 16.51.00 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: